Waduh! Kapal Selam Australia Pernah Tenggelam di Selat Sunda



JakartaHerald.com - Hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia telah mengalami beragam perubahan sejak Indonesia merdeka. 

Australia seringkali merasa terancam dengan keberadaan Indonesia sebagai negara tetangga. 

Ancaman ini menjadi nyata pada masa Dwikora, di mana Australia bergabung dengan Persemakmuran Britania Raya dalam konflik melawan Indonesia.

Australia pada awalnya enggan terlibat dalam konflik tersebut karena menyadari bahwa konfrontasi dengan Indonesia tidak akan menguntungkan bagi masa depan negaranya. 

Meskipun Britania Raya memiliki kepentingan tertentu dalam konflik tersebut, Australia kemudian merasa bahwa konflik berkepanjangan dengan Indonesia akan merugikan negaranya karena letak geografis yang berdekatan.

Saat ini, Australia memiliki kebutuhan strategis terhadap Indonesia dalam menghadapi potensi konflik besar dengan China. 

Keterlibatan Indonesia di kawasan Asia Pasifik menjadi kunci bagi Australia dalam memenangkan perang dingin baru melawan China. 

Meskipun Indonesia tidak akan secara langsung bersekutu dengan Australia dalam menyeimbangkan China, kerja sama antara kedua negara dalam hal keamanan regional menjadi sangat penting.

Pemerintah Indonesia sendiri juga tidak mendukung klaim Nine Dash Line oleh China, yang memudahkan komunikasi antara Indonesia dan Australia. 

Selama beberapa dekade terakhir, hubungan antara kedua negara telah mengalami perkembangan positif yang ditandai dengan tingkat kedewasaan yang lebih tinggi. 

Meskipun terdapat perbedaan pendapat seperti pada isu kapal selam nuklir Australia, manajemen krisis yang dipimpin oleh kedua pemerintahan telah menjadi fokus utama dalam menjaga hubungan bilateral yang stabil.

Meskipun Indonesia memiliki kekhawatiran terhadap AUKUS, hal ini tidak menghalangi komunikasi yang baik antara kedua negara. 

Indonesia juga memahami pentingnya aspek keamanan regional dalam kawasan Asia Pasifik sehingga kerja sama dengan Australia tetap dijaga meskipun terdapat perbedaan pendapat.

Pembuatan kapal selam nuklir oleh Australia memang menuai penolakan dari Indonesia, namun upaya untuk menjelaskan asal usul nama kapal selam tersebut menjadi langkah penting dalam memperbaiki hubungan bilateral. 

Diharapkan melalui dialog dan pemahaman yang lebih dalam, kerja sama antara Australia dan Indonesia dapat terus ditingkatkan demi kepentingan kedua negara.

Dalam upaya menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Pasifik, kerja sama antara Australia dan Indonesia menjadi kunci penting. 

Kapal Selam Australia Tenggelam di Selat Sunda

Panglima TNI Indonesia Jenderal Andika Perkasa pernah berkunjung negeri Kangguru.

Di sana ia diperkenalkan dengan kapal selam Australia, HMAS Waller. Awak kapal selam HMAS Waller lantas menjelaskan mengenai asal usul pemberian nama kapal selam ini.

Jadi HMAS Waller berasal dari nama Hector Waller, kapten kapal perang Australia HMAS Perth yang tenggelam di Selat Sunda pada babakan perang laut Jawa pada Februari 1942.

Namun yang menarik, seorang awak kapal mengatakan bahwa kapal selam ini pernah tenggelam di selat sunda.

"Nama kapal selam ini HMAS Waller.Waller dia nama C.O (Commanding Officer/kapten kapal perang) HMAS Perth yang ditenggelamkan di selat Sunda Perang Dunia II," jelas awak kapal selam Australia kepada Andika dikutip dari akun YouTube Andika Perkasa pada 22 April 2022.

Usut punya usut, HMAS Perth Australia tenggelam di selat Sunda setelah kena torpedo IJN Harukaze sebelum Indonesia merdeka.

0 Komentar